menstruasi, pembalut perlu diganti secara teratur setiap hari, agar kesehatan tetap terjaga.
Dr. Beeleonie, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) menjelaskan, pembalut sebaiknya diganti tiga sampai empat kali per hari.
“Jadi, sebenarnya yang kita bilang normal itu ganti pembalut sebenarnya tiga sampai empat kali per hari,” ujarnya dalam acara peluncuran tagline baru Charm di Glasshouse Habitate Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).
Ia menjelaskan, rata-rata perempuan mengganti pembalut setiap enam jam sekali.
Hal ini masih tergolong normal, karena dalam rentang waktu tersebut, pembalut biasanya sudah menampung sekitar 20 hingga 25 cc darah menstruasi.
Sri Haryani. Syifa Hadju, dr. Beeleonie, dan Heni Indrayati dalam acara peluncuran tagline baru Charm di Glasshouse Habitate Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).“Kurang lebih per enam jam itu kita ganti pembalut sekali, itu masih oke. Jadi satu pembalut panjang itu kurang lebih kalau full dari depan sampai belakang, nah pendarahannya sekitar 20-25 cc,” jelasnya.
Jika frekuensi mengganti pembalut lebih sering dari itu, seperti dua hingga tiga jam sekali, bisa menjadi tanda adanya peningkatan volume pendarahan.
Menurut dr. Beeleonie, kondisi ini menunjukkan adanya gangguan pada pendarahan menstruasi.
“Apalagi kalau kita tiap dua sampai tiga jam harus mengganti pembalut yang full yang naik dari depan sampai belakang, nah itu berarti kita ada gangguan pendarahan menstruasi,” ujarnya.
Jika kondisi tersebut berlangsung terus-menerus selama menstruasi, bisa saja terdapat gangguan hormonal atau masalah kesehatan lainnya.
Apabila hal tersebut terjadi, ia menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan arahan lebih lanjut.
“Itu kategorinya udah pendaharan, jadi boleh dicek lebih lanjut,” pungkasnya.
Leave a Reply