kubet indonesia – TikTok Larang Tagar #SkinnyTok, Bahaya di Balik Konten Tubuh Kurus

Posted :

by :

Ilustrasi anoreksia

Lihat Foto

 

TikTok baru-baru ini melarang tagar #SkinnyTok, setelah regulator Eropa memperingatkan bahwa konten di balik tagar tersebut mendorong citra tubuh yang tak realistis dan penurunan berat badan ekstrem. 

Banyak video dalam tagar tersebut yang menampilkan wanita muda dengan tubuh sangat kurus, berbagi “tips” menurunkan berat badan dengan cara yang sebenarnya berbahaya.

Meski tagarnya sudah hilang, konten semacam ini tetap menyebar dengan wajah baru, kata-kata baru, dan strategi yang makin halus. Mereka masih mengajarkan cara mengurangi kalori secara ekstrem, mengagungkan tubuh super kurus, dan membungkusnya dengan narasi “kesehatan” yang menyesatkan.

Penelitian menunjukkan, paparan konten semacam ini meningkatkan risiko gangguan makan, terutama pada perempuan dan remaja putri. Namun jika menyangkut nutrisi, terkadang sulit membedakan antara pola hidup sehat dan obsesi berbahaya,

“Banyak konten berada di zona abu-abu,” ujar Brooke Erin Duffy dari Cornell University. “Ketika platform mencoba membatasi, para kreator justru menemukan celah untuk tetap menyebarkannya.”

Meme populer “Apa yang saya makan dalam sehari,” misalnya, menampilkan orang-orang yang menunjukkan asupan makanan harian mereka. Banyak isi postingan yang menampilkan diet seimbang atau justru diet yang bisa membuat seseorang mengalami defisit kalori yang berbahaya. 

Seorang wanita muda baru-baru ini memposting video yang menunjukkan hanya satu croissant yang dia makan dalam sehari, sedangkan wanita lain menampilkan keseimbangan protein rendah lemak dan sayuran yang menambahkan hingga 1.800 kalori.

Melawan pengaruh negatif

Beberapa kreator yang berada di garis depan perjuangan melawan citra tubuh membuat program tandingan mereka sendiri. Atlet dan kreator Kate Glavan dalam konten-kontennya mengajak untuk menganggap serius bahaya konten yang mengagungkan kekurangan gizi. Dia membahas perjuangannya sendiri melawan gangguan makan dalam videonya.

Ilustrasi tubuh langsingUnsplash Ilustrasi tubuh langsing

“Banyak kreator yang secara gamblang mempromosikan anoreksia kepada audiens mereka, itu berbahaya. Itu informasi yang salah,” kata Glavan dalam video TikTok baru-baru ini. 

Dia juga menyarankan orang-orang untuk memblokir kreator konten semacam itu.

Penelitian menunjukkan bahwa anoreksia memiliki tingkat kematian tertinggi dari semua gangguan kejiwaan.

Namun, para peneliti yang mempelajari masalah ini mengatakan konten yang positif terhadap tubuh tidak menarik audiens yang sama. 

“Gambar negatif yang tidak realistis atau menunjukkan orang yang sangat kurus atau orang yang sangat berotot cenderung memiliki dampak yang lebih bertahan lama daripada konten yang positif terhadap tubuh,” kata Amanda Raffoul, yang meneliti gangguan makan dan media sosial di Universitas Toronto.

Di lain pihak, pesan yang menyamakan bahwa kurus identik dengan cantik diperkuat di seluruh masyarakat.

Raffoul menunjuk pada penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi konten yang positif terhadap tubuh di media sosial tidak serta-merta memberikan perlindungan atau menangkal konten yang mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *