
Metode ini dipercaya mampu menurunkan berat badan dengan cepat, namun masih banyak yang belum memahami cara kerjanya.
Simak bagaimana pengurangan asupan karbohidrat dapat memengaruhi metabolisme tubuh, serta apa saja hal penting yang perlu diperhatikan agar diet ini tetap sehat dan efektif.
1. Induksi ketosis dan pembakaran lemak
Mengurangi asupan karbohidrat secara signifikan, tubuh memasuki kondisi yang disebut ketosis, proses membakar lemak sebagai sumber energi utama.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, terutama pada tahap awal diet rendah karbohidrat.
2. Penurunan berat air dan nafsu makan
Karbohidrat menyebabkan tubuh menyimpan air, oleh karena itu, pengurangan karbohidrat dapat menyebabkan kehilangan berat air secara cepat.
Selain itu, diet rendah karbohidrat sering kali meningkatkan asupan protein dan lemak yang dapat meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
3. Stabilisasi gula darah dan pengurangan rasa lapar
Menghindari karbohidrat sederhana, seperti gula dan makanan olahan, membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, mengurangi lonjakan insulin, dan menekan rasa lapar yang berlebihan.
Hal ini dapat membantu mengontrol asupan kalori dan mendukung penurunan berat badan.
4. Efek jangka pendek dan panjang
Beberapa studi menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat dapat menghasilkan penurunan berat badan yang lebih besar dalam jangka pendek dibandingkan dengan diet rendah lemak.
Namun, perbedaan ini cenderung berkurang seiring waktu, dan efektivitas jangka panjang dari diet rendah karbohidrat masih menjadi perdebatan.
5. Risiko dan efek samping
Mengurangi karbohidrat secara drastis dapat menyebabkan efek samping seperti kelelahan, sakit kepala, dan sembelit yang sering disebut sebagai “flu karbohidrat.”
Selain itu, diet rendah karbohidrat yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung jika tidak direncanakan dengan hati-hati.
Leave a Reply