
Peristiwa tidak terpuji itu dikabarkan dilakukan oleh gurunya sendiri di lingkungan sekolah.
Menanggapi kasus ini, Psikolog Meity Arianty mengingatkan pentingnya peran orangtua dalam mengenali tanda-tanda anak mengalami pelecehan.
Menurut Meity, perubahan perilaku anak bisa menjadi sinyal pertama yang perlu diperhatikan orangtua.
“Jika anak Anda berperilaku tidak seperti biasanya, tiba-tiba lebih banyak diam, murung, dan menghindar,” kata Meity kepada Kompas.com, Sabtu (24/5/2025).
Ia menjelaskan, anak yang mengalami masalah umumnya menunjukkan perubahan dari sisi emosi dan perilaku.
Bahkan, beberapa anak yang menjadi korban pelecehan juga cenderung untuk menghindar atau menjauh dari orangtua, terlebih jika ditanyakan seputar hal sensitif.
Maka dari itu, orangtua perlu lebih peka dan tidak mengabaikan tanda-tanda tersebut.
Lebih lanjut, Meity menyarankan agar orangtua membangun komunikasi yang terbuka dengan anak.
Hal ini penting agar anak merasa aman untuk menceritakan pengalaman tidak menyenangkan yang mereka alami, terutama di sekolah.
“Orangtua perlu membiasakan anak untuk bercerita apa yang terjadi di sekolah, misalnya bagaimana pelajarannya, bagaimana guru-gurunya, dan teman-temannya,” ujar Meity.
Tidak semua anak secara spontan akan menceritakan masalah yang mereka hadapi.
Beberapa anak justru menunggu untuk ditanya lebih dulu. Oleh karena itu, inisiatif dari orangtua sangat penting untuk menanyakan anak dengan tenang dan memberikan ruang aman untuk anak bercerita.
“Sebab kadangkala anak ingin ditanya, bukan bercerita,” jelasnya.
Leave a Reply