
Dikutip dari , Minggu (25/5/2025), deteksi dini gula darah dilakukan pada Januari sampai 7 Mei 2025 pada kelompok usia 15-17 tahun.
Menilik hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes mengimbau agar remaja turut menerapkan pola hidup sehat.
“Melalui Promkes Provinsi Bali, Kabupaten/Kota dan puskesmas kepada masyarakat untuk pola hidup sehat dengan CERDIK, cek kesehatan secara teratur, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stres,” ujar Anom.
Kasus diabetes ini telah disorot oleh Komisi IV DPRD Provinsi Bali. Sebab, ada beberapa penyebab diabetes yang meliputi keturunan, pola makan, dan pola hidup.
Untuk kasus anak, kemungkinan penyebabnya cenderung pola makan atau minum. Mereka mudah mendapatkan makanan karena pesan lewat ojek daring.
Namun, apa itu diabetes?
Apa itu diabetes?
Disadur dari situs milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Minggu, diabetes melitus adalah penyakit yang muncul karena tubuh tidak mampu untuk memproduksi hormon insulin, atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin.
Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah yang dilepaskan di dalam darah, dan membantu glukosa masuk ke dalam sel, seperti dilansir situs .
Ada beberapa jenis diabetes melitus, dengan yang paling umum menjangkit beberapa masyarakat Indonesia adalah diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Perbedaan diabetes tipe 1 dan 2
Menurut dokter spesialis penyakit dalam dr. Hendra Gunawan, SpPD, ada perbedaan antara diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
“Diabetes melitus tipe 2 adalah kelainan metabolisme kronik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa di atas nilai batas atas referensi normal,” ungkap dia kepada Kompas.com, Jumat (23/5/2025).
Hendra mengatakan, yang membedakan diabetes tipe 2 dengan diabetes tipe 1 adalah penyebab dasarnya.
Diabetes tipe 2 disebabkan oleh defisiensi insulin relatif, sedangkan diabetes tipe 1 disebabkan oleh defisiensi insulin absolut terkait proses autoimun.
“Glukosa darah meningkat karena gula tidak dapat masuk ke dalam sel, karena defisiensi insulin secara relatif maupun absolut,” jelas Hendra.
Leave a Reply