
Veronica Tan, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, memaknai Hari Kartini sebagai tanda perjuangan perempuan Indonesia.
Menurutnya, di era modern, semangat perjuangan Kartini masih dibutuhkan dalam kehidupan perempuan masa kini.
Veronica menilai bahwa perempuan masih menghadapi tantangan yang serupa, meski zaman telah berubah.
“Jadi, ternyata sampai hari ini kita masih memperjuangkan untuk perempuan hal yang sama,” ujarnya pada acara pameran tunggal “Habis Gelap Terbitlah Terang” di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).
Namun, berbeda dengan era Kartini, perempuan di masa kini memiliki lebih banyak akses dan dukungan untuk menyuarakan aspirasinya.
Mereka bisa memanfaatkan teknologi dan AI untuk menyatakan opini, membangun jejaring, dan menciptakan inovasi yang mendukung pemberdayaan perempuan.
“Karena kita tahu sekarang bahwa kita berjuang dengan pemerintahan, media sosial, dan segalanya sangat mudah diakses oleh generasi kita, apalagi sekarang kita punya AI dan teknologi,” lanjut Veronica.
Dengan begitu, Ia berharap semakin banyak perempuan yang bisa turut mengambil bagian dalam membawa perubahan sosial, dengan memanfaatkan berbagai platform digital yang tersedia.
Menyuarakan Aspirasi Lewat Karya Seni
Selain itu, peran perempuan dalam membawa perubahan sosial bisa dilakukan dalam berbagai bentuk.
Salah satunya seperti yang dilakukan Sasya Trenggono, sosok di balik pameran tunggal “Habis Gelap Terbitlah Terang”, yang turut mengangkat semangat Kartini melalui karya-karyanya.
Baginya, memaknai Hari Kartini sebagai kesempatan untuk menyuarakan aspirasi lewat berbagai media, salah satunya karya seni.
“‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ menggambarkan perjalanan pribadi saya, melanjutkan perjuangan Kartini,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu cara menyampaikan suara yang bisa dilakukan adalah lewat karya seni. Namun, tentu dia harus membuat karya yang bagus, agar pesan dapat tersampaikan dengan kuat.
Jika karya yang dihasilkan tidak dengan sepenuh hati, audiens mungkin akan sulit memahami maksud dan emosi yang ingin disampaikan.
“Ketika kamu karyanya bagus, kamu berbeda, kamu pasti diperhatikan. Nah, selama kamu diperhatikan, kamu harus bagus,” kata Sasya.
Ia menambahkan, perempuan juga bisa menyuarakan semangat perjuangan Kartini dengan menjadi pribadi yang mau beredukasi dan terus belajar.
Pasalnya perempuan yang sukses, berdedikasi, dan berkarya, mencerminkan semangat Kartini yang relevan dengan zaman sekarang.
“Ya, itu gampang, kelihatan dari buah-buahnya, kelihatan dari hasilnya, kelihatan dari keberkahannya, karyanya,” ujarnya.
Leave a Reply