kubet indonesia – Sulit Punya Anak? Coba Periksa Kualitas Sperma Suami Dulu

Posted :

by :

Masalah kesuburan bukan hanya berasal dari istri, kualitas sperma suami juga bisa jadi penyebab pasangan sulit punya anak.

Lihat Foto

sperma suami juga bisa jadi penyebab pasangan sulit punya anak.

Dr. Boy Abidin, Sp.OG, Subsp.(K) FER menuturkan, berdasarkan pengalamannya selama 20 tahun, masalah yang sering ditemukan terkait hal tersebut adalah kualitas sperma laki-laki.

“Kalau ditarik balik, itu (berkaitan) dengan gaya hidup dari suami,” tutur dia di The Science Behind: A Series of Bayer Media Classes bertajuk “The Science Behind: Self-care – Mendukung Kehamilan yang Sehat” di Bayer Indonesia Office, Menara Astra, Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2025).

Menurut dokter yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading ini, kemungkinan sang suami memiliki beban stres yang tinggi, sering bergadang, atau duduk lama ketika bekerja atau di kendaraan menuju tempat kerja.

“Suhu yang panas di ruan kerja itu juga berpengaruh terhadap kualitas sperma. Asap rokok itu juga,” kata Boy.

Suami wajib periksa kualitas sperma, kenapa?

dr. Boy Abidin, Sp.OG (K) di acara The Science Behind: A Series of Bayer Media Classes bertajuk ?The Science Behind: Self-care ? Mendukung Kehamilan yang Sehat? di Bayer Indonesia Office, Menara Astra, Jakarta, Selasa (1/7/2025).kompas.com / Nabilla Ramadhian dr. Boy Abidin, Sp.OG (K) di acara The Science Behind: A Series of Bayer Media Classes bertajuk ?The Science Behind: Self-care ? Mendukung Kehamilan yang Sehat? di Bayer Indonesia Office, Menara Astra, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Sebagai seorang konsultan fertilitas, Boy sering menemui pasangan suami-istri (pasutri) yang menginginkan anak melalui program kehamilan (promil).

Saat melakukan screening kesuburan, hal yang diwajibkan pada pasutri yang ingin promil adalah memeriksa kualitas sperma.

“Kalau spermanya bagus, artinya jumlah, bentuk, gerakannya dari kromosomnya, termasuk kami periksa DNA fragmentation index, bagus,” papar Boy.

Setelah itu, pemeriksaan kepada perempuan baru dilakukan.

Boy mengungkapkan, ia sering bertemu dengan pasien laki-laki yang menolak pemeriksaan kualitas sperma karena merasa dirinya tidak bermasalah.

“Dia merasa baik-baik saja. Begitu diperiksa, memble spermanya. Baru dia terdiam. Itu yang sering ditemukan. Jadi, sekarang kami dulukan periksa sperma. Kalau belum periksa sperma, saya enggak mau periksa,” jelas dia.

Sebab, pemeriksaan kualitas sperma jauh lebih mudah dan lebih murah.

Sementara itu, pemeriksaan kesuburan perempuan mencakup beberapa jenis pemeriksaan, termasuk USG. Biayanya mahal dan waktunya lama.

“Kalau hasil pemeriksaan spermanya bagus, normal, selesai. Kalau enggak normal, kami akan konsulkan ke dokter spesialis andrologi,” kata Boy.

Dengan kata lain, jika hasil pemeriksaan kualitas sperma bagus, promil bisa dilanjutkan.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)