
seblak disebut dapat mengganggu kesuburan perempuan, yang mengakibatkan mereka sulit hamil.
Benarkah demikian? Berikut penjelasan dr. Boy Abidin, Sp.OG, Subsp.(K) FER di acara The Science Behind: A Series of Bayer Media Classes bertajuk “The Science Behind: Self-care – Mendukung Kehamilan yang Sehat”.
“Itu mungkin terlalu di-blow up di media sosial. Makanan seperti itu oke, kalau dia memang tidak menjadikannya sebagai makanan harian. Masih aman,” tutur dia di Bayer Indonesia Office, Menara Astra, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Namun demikian, jika berencana memiliki anak, pola hidup sehat memang harus diterapkan. Perihal makanan, perempuan harus mengonsumsi hidangan bergizi sehat dan seimbang.
Misalnya rutin mengonsumsi sayuran hijau seperti brokoli dan bayam, buah-buahan seperti alpukat dan jeruk, kacang-kacangan, daging, ikan, dan telur.
“Kalau dia mau makan makanan seperti itu (seblak), boleh. Tapi, enggak setiap hari juga. Kalau itu menjadi makanan utama, makanan harian, itu harus dipertanyakan,” kata dokter yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading ini.
Pola tidur dan rutin berolahraga
Pola hidup sehat tidak hanya soal makanan. Pola tidur juga berpengaruh terhadap kesuburan perempuan. Menurut Boy, pola tidur yang benar bukan soal kuantitas, tetapi kualitas.
Jam tidur juga tidak boleh “terbalik”, seperti dari jam 05.00 sampai jam 11.00, karena dapat mengganggu metabolisme tubuh.
“Di otak kita ada yang namanya ritme sirkadian, suatu kondisi yang memang untuk menyeimbangkan hormon-hormon metabolisme tubuh, dan regenerasi sel. Semua terjadi dengan kerja otak yang baik. Supaya kerjanya baik, tidur bukan hanya kuantitasnya,” terang dia.
Selain itu, perempuan juga perlu aktif berolahraga karena kegiatan ini dapat membantu menangkal radikal bebas dan menjaga berat badan tetap seimbang.
Leave a Reply