kubet indonesia – Padel Jadi Tren Baru Gaya Hidup Sehat, Benarkah Bisa Bantu Atasi Burnout?

Posted :

by :

Ilustrasi sekelompok pemuda yang gemar bermain padel.

Lihat Foto

Padel belakangan ini menjadi tren baru untuk menjaga gaya hidup sehat.

Banyak influencer dan selebritas mulai mencoba olahraga ini, karena mudah dipelajari dan cocok dilakukan bersama teman dan keluarga.

Olahraga yang dimainkan secara berpasangan ini juga dianggap dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mengatasi burnout. Benarkah demikian?

Menurut psikolog klinis Tara de Thouars, padel bisa menjadi salah satu cara untuk terhubung dengan dirinya sendiri.

“Sebenarnya bisa buat menjaga mental health dan mengatasi burnout,” ujarnya pada acara Patchtastic Day 2025 di Dia.lo.gue, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025).

Meskipun begitu, olahraga ini belum tentu bermanfaat jika dilakukan hanya untuk sekadar ikut tren.

Ia menjelaskan, memulai sesuatu dari rasa penasaran karena tren itu tidak salah, asalkan bisa menikmati aktivitas tersebut.

“Sebetulnya enggak masalah, asal latar belakangnya bukan karena FOMO. Diawali dari FOMO pun enggak apa-apa, selama kita benar-benar nyaman,” jelas Tara.

Tara de Thouars, Deera Dewi, Rima Melati, dan Ira pada acara Patchtastic Day 2025 di Dia.lo.gue, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025).Kompas.com/LINTANG PRAMATYANTI Tara de Thouars, Deera Dewi, Rima Melati, dan Ira pada acara Patchtastic Day 2025 di Dia.lo.gue, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025).

Namun, jika mengikuti padel dengan setengah hati dan sekadar untuk mengikuti tren, hal tersebut justru bisa menjadi sumber stres baru.

Orang-orang yang hanya fokus membuat konten atau menjaga citra di media sosial tidak akan merasakan manfaat dari olahraga padel.

“Tapi kalau cuma ikut-ikut, kayak ‘Sebetulnya saya enggak suka, tapi saya takut ketinggalan, saya butuh bikin konten’, itu lebih ke memaksakan diri untuk nyaman, tapi sebenarnya enggak merasa nyaman,” jelasnya.

Oleh karena itu, Tara menyarankan untuk memilih jenis aktivitas yang paling nyaman bagi diri sendiri daripada mengikuti tren.

Menurutnya, setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengatasi burnout.

Maka dari itu, jangan paksakan diri untuk menyukai aktivitas yang sedang populer.

“Kita harus menemukan apa yang benar-benar kita anggap nyaman dan lakukan itu sebagai rutinitas istirahat atau zona comfort kita,” ujarnya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *