
Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf, meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta Timur, Selasa (20/5/2025).
Dilansir dari Kompas.com, Ulil Abshar Abdalla, tokoh Nahdlatul Ulama, mengonfirmasi bahwa Ibrahim terkena penyakit stroke.
“Benar, kena stroke,” ujar Gus Ulil, dikutip dari Kompas.com.
Stroke adalah penyakit yang datang secara mendadak, tetapi sebenarnya bisa dicegah dengan pola hidup yang sehat.
Ada sejumlah kebiasaan yang tanpa disadari dapat memicu penyakit stroke, terutama jika dilakukan terus-menerus.
Berikut lima kebiasaan sehari-hari yang bisa meningkatkan risiko stroke.
1. Merokok
Dilansir dari Times of India, salah satu kebiasaan yang meningkatkan risiko terkena stroke adalah merokok.
Selain menyebabkan stroke, merokok juga berpengaruh terhadap kesehatan jantung dan fungsi pernapasan.
2. Kurangnya aktivitas fisik
Kurang gerak, tidak berolahraga secara teratur, dapat meningkatkan risiko obesitas dan menyebabkan penyakit serius seperti stroke.
Olahraga teratur, makan sehat, dan membatasi gaya hidup yang tidak sehat dapat melindungi dari segala kondisi dan komplikasi yang mengancam jiwa.
3. Minum alkohol berlebihan
Alkohol merupakan alternatif bagi orang-orang yang stres dan membutuhkan hiburan.
Namun, menurut para ahli di John Hopkins Medicine, minum berlebihan dapat menyebabkan stroke.
Oleh karena itu, perempuan disarankan untuk minum kurang dari enam unit alkohol dalam satu sesi.
Sementara itu, pria disarankan untuk minum kurang dari delapan unit.
4. Faktor risiko lainnya
Ada banyak faktor risiko lain untuk stroke otak. Kondisi medis seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, dan Fibrilasi Atrium (AF) merupakan faktor risiko yang dapat dikontrol.
Sementara itu, riwayat keluarga, usia, jenis kelamin merupakan faktor risiko yang tidak dapat dikontrol.
Leave a Reply