
padel semakin banyak digemari oleh kalangan selebritis. Bahkan, kini banyak orang yang mulai penasaran untuk mencoba olahraga padel.
Tak hanya dikenal sebagai permainan seru dan menyehatkan, padel juga disebut-sebut sebagai “tenis versi sosial” yang lebih mudah dimainkan oleh berbagai kalangan, termasuk pemula.
Apa itu padel?
Melansir Lawn Tennis Association (LTA), Jumat (9/5/2025), padel disebut sebagai bentuk inovatif dari tenis.
Konsep olahraga ini sekilas hampir mirip dengan tenis, namun ada beberapa peralatan dan teknik yang berbeda.
Popularitasnya pun terus meroket, terutama setelah sejumlah pesohor global terlihat memainkannya, termasuk beberapa bintang Liga Inggris seperti pemain Manchester United.
Sejarah Lahirnya Padel di Acapulco
Olahraga padel lahir secara tak sengaja di Acapulco, Meksiko, pada tahun 1969.
Kala itu, pasangan kaya asal Argentina, Enrique dan Viviana Corcuera, tengah menikmati masa liburan di rumah mereka yang baru dibangun di kawasan elit Las Brisas.
Untuk mengisi waktu luang, mereka bermain bola memantul ke dinding di halaman rumah.
Dari aktivitas sederhana itulah Viviana jatuh cinta dan mendesak suaminya membangun lapangan khusus.
“Kalau kamu tidak membangun lapangan padel di Acapulco, aku pulang ke Argentina. Tidak ada lapangan padel, tidak ada Viviana,” ujar Viviana, dikutip dari BBC Sport.
Akhirnya, Enrique membangun lapangan berukuran 20 x 10 meter dengan dinding semen dan pagar kawat di sekelilingnya.
Ia menambahkan desain ini berdasarkan pengalamannya yang tidak menyenangkan di sekolah asrama Inggris, di mana bola sering keluar lapangan dan harus dicari ke luar.
Padel kemudian menyeberang ke Spanyol berkat Pangeran Alfonso, yang membangun dua lapangan di Kota Marbella setelah jatuh cinta pada olahraga ini.
Dari sanalah padel mulai menyebar ke Eropa dan Amerika Selatan, termasuk Argentina yang menjadi salah satu basis terbesar olahraga ini.
Uniknya, di masa-masa awal, padel tidak memiliki buku peraturan resmi. Kini, padel telah memiliki aturan resmi, bahkan sudah menjadi cabang olahraga dengan turnamen dunia.
“Enrique sudah tidak muda lagi, jadi dia mengubah peraturan agar bisa menang. Dia penciptanya, jadi kami tidak bisa protes,” ungkap Viviana.
Leave a Reply