
Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo mengungkapkan, Leonard tiba-tiba kolaps saat menempuh jarak 19 kilometer sekitar pukul 06.16 waktu setempat.
“Namun, kondisinya memburuk dan dia diberi penanganan CPR (resusitasi jantung dan paru) oleh seseorang,” kata Suryo, seperti dilansir Kompas.com, Minggu (4/5/2025).
Berdasarkan surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh Health Sciences Authority, Leonard meninggal karena gagal jantung dan pernapasan.
Event lari belakangan memang menjadi ajang yang paling dinantikan para pencinta olahraga lari.
Apalagi ada beragam manfaat dari mengikuti maraton, mulai dari membangun koneksi dengan sesama pelari sampai mendorong batasan diri dalam berlari.
Namun dr. Inarota Laily, SpKO, SubSP APK (K) yang merupakan tenaga pengajar Program Studi Spesialis Kedokteran Olahraga di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), tidak menyarankannya jika kamu adalah pelari pemula.
“Sekarang lari lagi ngetren banget, entah lari santai atau maraton, karena FOMO (fear of missing out) kali ya dan Instagramable. Kalau menurut saya, pelan-pelan saja,” ucap dia kepada Kompas.com, Minggu (4/5/2025).
Pelari pemula adalah orang-orang yang sebelumnya tidak pernah berolahraga. Meski berolahraga pun, mereka hanya melakukannya kurang dari 150 menit per minggu.
Menurut perempuan yang sedang menempuh studi Sports Cardiology di Amsterdam Medical Centers ini, pelari pemula harus aktif secara fisik setidaknya 30 menit per hari, termasuk berolahraga lari.
“Mulai saja dulu dengan lari 5K (lima kilometer), challenge yourself. Ketika 5K bisa dilaksanakan, coba 10K. Karena, walaupun coba 5K tapi enggak pernah lari, itu tetap berbahaya,” papar Laily.
Sebab, ketika tidak biasa berlari tetapi langsung ingin mengikuti maraton, ini membahayakan tubuh, sistem tubuh, otot, bahkan jantung.
“Jangan biasa sedenter (jarang berolahraga), tiba-tiba mau lari 5K. Sebelum mau ikut event (maraton), sebaiknya harus siap,” kata Laily.
Berlatih pun dilakukan secara bertahap, tidak serta-merta langsung berlari dengan jarak sepuluh kilometer (10K).
Kamu bisa mulai berlari dengan jarak lima kilometer (5K), 10K, half-maraton, lalu maraton. Tentunya, persiapan ini memerlukan waktu berbulan-bulan agar tidak membahayakan tubuh.
“Intinya ya boleh saja (ikut maraton), tapi sebaiknya bertahap,” pungkas dia.
Leave a Reply