
Dalam teori MBTI (Myers-Briggs Type Indicator), terdapat 16 tipe kepribadian dengan karakteristik unik masing-masing.
Menariknya, beberapa tipe cenderung lebih kesulitan dalam mengendalikan emosi negatif seperti amarah, baik karena mereka terlalu menekan perasaan atau justru mudah meledak saat situasi memicu tekanan emosional.
Simak tipe mbti paling sulit mengatur emosi dan kemarahan, dikutip dari laman 16 Personalities.
1. Tipe dengan Strategi Turbulent (Constant Improvement & Social Engagement)
Menurut 16Personalities, individu dengan strategi Turbulent lebih rentan terhadap emosi negatif seperti kemarahan dan cenderung merasa kurang mampu mengendalikannya dibandingkan dengan tipe Assertive.
Mereka sering mengalami keraguan diri dan frustrasi, yang dapat memicu kemarahan. Tipe-tipe MBTI yang termasuk dalam strategi ini meliputi:
- INFP-T
- INFJ-T
- ISFP-T
- ENFP-T
- ENFJ-T
- ESFP-T
- ESFJ-T
- ISTP-T
- ESTP-T
- ENTP-T
- ENTJ-T
Tipe-tipe ini cenderung lebih emosional dan mudah tersinggung, serta lebih mungkin mengalami ledakan emosi atau menyimpan kemarahan secara internal.
2. INFP (Introverted, Intuitive, Feeling, Perceiving)
INFP dikenal sebagai tipe yang sangat perasa dan cenderung menahan kemarahan mereka.
Mereka menghindari konflik dan lebih memilih untuk menyendiri atau mencari pelarian melalui aktivitas kreatif saat merasa marah.
Namun, penekanan emosi ini dapat menyebabkan akumulasi kemarahan yang tidak sehat.
3. ISFP (Introverted, Sensing, Feeling, Perceiving)
ISFP memiliki kecenderungan untuk baik mengekspresikan maupun menahan kemarahan mereka, tergantung pada situasinya.
Mereka sering mengalami kesulitan dalam mengelola emosi negatif dan dapat menunjukkan perilaku pasif-agresif atau ledakan emosi yang tiba-tiba.
4. ISTP (Introverted, Sensing, Thinking, Perceiving)
ISTP biasanya tampak tenang dan tidak mudah marah. Namun, ketika mereka merasa dikekang atau dipaksa untuk mengekspresikan emosi mereka, mereka dapat mengalami ledakan kemarahan yang intens.
Mereka lebih suka memproses emosi secara internal dan dapat merasa tidak nyaman dengan ekspresi emosi yang terbuka.
5. ENFJ (Extraverted, Intuitive, Feeling, Judging)
ENFJ cenderung mengekspresikan kemarahan mereka secara terbuka, terutama ketika merasa disalahpahami atau tidak dihargai.
Mereka membutuhkan outlet untuk menyalurkan emosi mereka dan dapat mengalami kesulitan jika tidak memiliki seseorang untuk diajak berbicara.
6. ISFJ (Introverted, Sensing, Feeling, Judging)
ISFJ sering menahan kemarahan mereka dan menghindari konfrontasi. Namun, penekanan emosi ini dapat menyebabkan akumulasi rasa kesal dan perilaku pasif-agresif.
Mereka mungkin merasa tidak dihargai atau diabaikan jika kebutuhan emosional mereka tidak terpenuhi.
7. INFJ (Introverted, Intuitive, Feeling, Judging)
INFJ cenderung menekan kemarahan mereka dan menghindari konflik. Mereka lebih suka memproses emosi melalui refleksi pribadi atau aktivitas kreatif.
Namun, jika mereka merasa dikhianati atau disalahpahami, mereka dapat bereaksi dengan kata-kata tajam dan menarik diri dari hubungan.
Secara keseluruhan, tipe-tipe MBTI dengan strategi Turbulent dan atau fungsi Feeling yang dominan cenderung mengalami kesulitan dalam mengatur emosi mereka, khususnya kemarahan.
Mereka mungkin menekan emosi, mengalami ledakan emosi, atau menunjukkan perilaku pasif-agresif.
Memahami kecenderungan ini dapat membantu individu dalam mengembangkan strategi pengelolaan emosi yang lebih sehat.
Leave a Reply