kubet indonesia – Temani dari Nol Tapi Dikhianati? Ini 5 Cara Hadapi From Zero to Hero Syndrome

Posted :

by :

Ditinggal setelah menemani pasangan dari nol hingga sukses? Simak cara menghadapi fenomena from zero to hero syndrome.

Lihat Foto

Fenomena ini dikenal sebagai From Zero to Hero Syndrome, ketika seseorang mendampingi pasangan dari masa sulit, tetapi akhirnya justru ditinggalkan.

Di balik kisah perjuangan dan pengorbanan tersebut, perempuan sering kali memikul beban emosional yang besar tanpa dihargai setara. Lantas, bagaimana menghadapinya?

Bagaimana menghadapi from zero to hero syndrome?

1. Validasi emosi tidak nyaman

Ditinggal setelah menemani pasangan dari nol hingga sukses? Simak cara menghadapi fenomena from zero to hero syndrome.Shutterstock Ditinggal setelah menemani pasangan dari nol hingga sukses? Simak cara menghadapi fenomena from zero to hero syndrome.

Psikolog klinis Melisa, M.Psi., Psikolog menjelaskan, perasaan kecewa, marah, dan sedih adalah reaksi wajar saat merasa dikhianati setelah melakukan pengorbanan panjang.

Sebaiknya terima semua emosi yang kamu rasakan agar kamu bisa puas meluapkan rasa sedih. Menolak atau menepis emosi justru bisa membuat kamu tidak kunjung sembuh.

“Boleh kok untuk merasakan emosi-emosi yang tidak nyaman, kecewa, marah, sedih, jijik mungkin. Adanya perasaan berduka itu normal,” ujar Melisa saat diwawancarai Kompas.com, Senin (30/6/2025).

Emosi tersebut adalah sinyal bahwa kita masih manusiawi. Justru jika tidak merasa apa-apa, perlu dicurigai ada luka yang dipendam atau tak disadari.

2. Lakukan refleksi dan evaluasi hubungan

Ditinggal setelah menemani pasangan dari nol hingga sukses? Simak cara menghadapi fenomena from zero to hero syndrome.Freepik/jcomp Ditinggal setelah menemani pasangan dari nol hingga sukses? Simak cara menghadapi fenomena from zero to hero syndrome.

Setelah emosi mulai stabil, penting untuk merefleksikan hubungan yang telah dijalani.

Misalnya, apakah hubungan tersebut layak diperjuangkan? Apa pembelajaran yang bisa diambil?

Dari titik itu, kamu bisa berpikir jernih dan melihat seberapa layak hubungan tersebut bisa diselamatkan. Jika tidak, lepaskan hubungan tersebut.

“Coba juga untuk mendalami emosi-emosi tidak nyaman ini, mengevaluasi apakah pembelajaran yang bisa kita dapatkan dari hubungan ini,” jelas Melisa.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)