
Sayangnya, banyak orang baru menyadari bahwa mereka berada di lingkungan kerja yang toksik setelah terlambat.
Berikut adalah 14 red flag yang sering diabaikan saat proses rekrutmen maupun saat sudah bekerja, dikutip dari laman Elker dan BuzzFeed.
1. Komunikasi buruk dan kurangnya transparansi
Jika manajemen tidak jelas dalam menyampaikan ekspektasi atau sering menghindari pertanyaan penting, ini bisa menjadi tanda awal lingkungan kerja yang tidak sehat.
Kurangnya komunikasi dapat menyebabkan kesalahpahaman dan ketidakpercayaan antar tim.
2. Perlakuan tidak adil dan nepotisme
Ketika promosi atau proyek penting hanya diberikan kepada “orang dalam” tanpa alasan yang jelas, ini menunjukkan adanya favoritisme. Hal ini dapat menurunkan motivasi dan moral karyawan lainnya.
3. Tidak ada akuntabilitas, saling menyalahkan
Jika kesalahan selalu dilemparkan ke orang lain dan tidak ada yang mau bertanggung jawab, ini menciptakan budaya kerja yang penuh ketakutan dan ketidakpercayaan.
4. Tingginya turnover dan burnout
Perusahaan dengan tingkat pergantian karyawan tinggi seringkali menandakan masalah internal, seperti manajemen buruk atau beban kerja yang tidak realistis.
5. Manajemen menghindari kritik
Jika atasan tidak mau menerima masukan atau kritik konstruktif, ini menunjukkan kurangnya keterbukaan dan keinginan untuk berkembang.
6. Tidak mengganti karyawan yang keluar
Ketika seorang karyawan keluar dan tugasnya dibebankan kepada karyawan lain tanpa kompensasi atau pengakuan, ini adalah tanda eksploitasi.
7. Manajemen membicarakan karyawan lain

Jika atasan sering membicarakan keburukan karyawan lain di depan kamu, kemungkinan besar mereka juga akan membicarakanmu di belakang.
8. Tidak bisa menyebutkan prestasi karyawan
Jika manajer kesulitan menyebutkan pencapaian tim saat ditanya, ini menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap kinerja karyawan.
9. Budaya kerja yang tidak sehat
Lingkungan kerja yang penuh dengan gosip, persaingan tidak sehat, atau intimidasi adalah tanda-tanda budaya kerja yang toksik.
Leave a Reply