menstrual cup, perempuan perlu memperhatikan beberapa hal penting.
Banyak perempuan yang masih merasa ragu ketika harus mencoba menstrual cup. Umumnya, karena belum terbiasa dengan bentuk dan cara penggunaannya.
Namun demikian, dr. Beeleonie, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn), mengatakan, terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum beralih ke menstrual cup.
Berikut empat hal penting yang harus diperhatikan sebelum memakai menstrual cup.
1. Pastikan paham cara memasukannya
Berbeda dengan pembalut biasa, menstrual cup digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam vagina untuk menampung darah menstruasi.
Oleh karena itu, perempuan perlu mengetahui cara memasukkan menstrual cup dengan tepat.
Dr. Beeleonie menjelaskan, menstrual cup yang dimasukkan harus pas di mulut rahim atau serviks.
Jika bergeser sedikit, menstrual cup tidak akan bekerja secara optimal.
“Memasukkannya pun harus tepat karena si cup itu harus pas di mulut atau namanya serviks. Kalau geser sedikit, itu akan tumpah,” ujarnya dalam acara peluncuran tagline baru Charm di Glasshouse Habitate Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).
Sri Haryani. Syifa Hadju, dr. Beeleonie, dan Heni Indrayati dalam acara peluncuran tagline baru Charm di Glasshouse Habitate Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).2. Jaga kebersihan dengan benar
Sebelum dan sesudah digunakan, menstrual cup harus dicuci dengan air bersih dan disterilkan untuk membunuh bakteri.
Dr. Beeleonie menjelaskan, menstrual cup disterilkan hanya saat periode menstruasi sudah selesai.
Jika masih digunakan keesokan harinya, menstrual cup tidak perlu disterilkan karena miss V juga tidak steril.
“Perlu disterilin, enggak? Kalau pakai menstrual cup untuk daily use, menstrual cup enggak perlu disterilin karena vagina juga enggak steril. Namun kalau sudah satu selesai periode menstruasi, cup harus disterilkan,” jelasnya.
3. Pastikan tidak alergi karet
Sebagian perempuan tidak bisa menggunakan menstrual cup karena alergi karet.
Menstrual cup umumnya terbuat dari silikon medis, karet, atau lateks. Jika memiliki alergi terhadap bahan-bahan tersebut, kulit bisa iritasi dan memberikan reaksi alergi.
Leave a Reply