kubet indonesia – Mikroplastik di Arteri: Potensi Risiko Baru untuk Stroke, Menurut Penelitian

Posted :

by :

Ilustrasi mikroplastik. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mikroplastik dalam arteri dapat meningkatkan risiko stroke, membuka perhatian baru terhadap dampak pencemaran plastik terhadap kesehatan.

Lihat Foto

mikroplastik, partikel plastik sangat kecil yang sering terpapar di lingkungan, dapat menumpuk dalam arteri dan berpotensi meningkatkan risiko stroke.

Temuan ini membuka perhatian baru tentang bahaya pencemaran plastik terhadap kesehatan jantung dan otak, yang sebelumnya belum banyak dipahami.

Mikroplastik dalam arteri: faktor risiko tersembunyi untuk stroke?

Penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Universitas New Mexico menemukan bahwa individu yang memiliki plak di arteri karotis, yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke otak, ternyata memiliki kadar mikroplastik yang jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki arteri sehat.

Mikroplastik ditemukan dalam jumlah yang sangat signifikan pada mereka yang pernah mengalami stroke atau stroke ringan.

Menurut hasil penelitian ini, kadar mikroplastik pada plak arteri karotis pada pasien stroke bisa mencapai lebih dari 50 kali lipat dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami gejala stroke.

Meskipun belum ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa mikroplastik menyebabkan stroke, para peneliti mencatat adanya korelasi yang menarik antara penumpukan mikroplastik dan masalah pada pembuluh darah yang berisiko menimbulkan gangguan serius, seperti stroke.

Para peneliti menemukan bahwa mikroplastik tidak hanya memengaruhi fisik plak, tetapi juga mengubah aktivitas gen pada sel-sel imun dalam tubuh, yang berperan dalam menstabilkan plak dan mengatur peradangan.

Penelitian ini mengindikasikan bahwa mikroplastik mungkin berkontribusi pada proses inflamasi yang dapat memperburuk kondisi arteri dan meningkatkan potensi terjadinya stroke.

Mikroplastik: ancaman yang tidak terlihat

Mikroplastik adalah potongan kecil plastik yang berasal dari sampah plastik yang terurai di lingkungan atau dari produk plastik yang mengalami degradasi melalui proses industri.

Partikel-partikel ini sangat kecil, bahkan lebih kecil dari ukuran sebutir pasir, dan sering kali tidak terlihat oleh mata telanjang.

Mikroplastik bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, air, dan udara yang tercemar.

Meskipun banyak orang berpikir bahwa mikroplastik terutama berasal dari plastik sekali pakai seperti botol atau kemasan makanan, kenyataannya mikroplastik juga bisa berasal dari partikel plastik yang terurai di alam dan terakumulasi dalam rantai makanan.

Hal ini membuat mikroplastik sulit dihindari, karena banyak sumbernya tersebar luas di lingkungan kita.

Para peneliti menekankan bahwa penemuan mikroplastik dalam plak arteri membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut mengenai dampak jangka panjang dari paparan plastik terhadap kesehatan manusia, khususnya bagi mereka yang berisiko mengalami penyakit jantung atau stroke.

Keberadaan mikroplastik dalam tubuh kita mungkin menjadi faktor risiko baru yang perlu dipertimbangkan, seiring dengan meningkatnya pemahaman tentang pencemaran plastik yang semakin meluas.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *