
Namun, kehadiran generasi ini menghadirkan tantangan baru bagi perusahaan, terutama karena pola pikir dan nilai mereka terhadap pekerjaan sangat berbeda dibanding generasi sebelumnya.
Sebagai digital native, generasi Z dikenal cepat dalam mengakses informasi, tapi kerap merasa kurang percaya diri saat harus mengambil keputusan penting.
Di dunia kerja, banyak dari mereka merasa tidak terikat secara emosional dengan perusahaan. Sifat mereka yang cenderung individualis dan tidak terlalu menghormati hierarki membuat mereka lebih mudah berpindah kerja.
Fenomena ini terlihat jelas dalam tren global yang disebut “The Great Resignation”—gelombang besar pengunduran diri karyawan dari perusahaan.
Di Indonesia, survei menunjukkan bahwa 77 persen pekerja profesional mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan baru. Menariknya, 65 persen dari generasi Z yang baru bekerja juga memiliki niat serupa.
Salah satu penyebab utamanya adalah beban kerja tinggi, kurangnya dukungan perusahaan, serta kondisi mental yang kurang baik.
Hanya sekitar separuh dari karyawan generasi Z yang mengaku memiliki kesehatan mental yang baik.
Jika tidak ditangani, tingginya angka perpindahan kerja bisa merugikan perusahaan, terutama karena biaya rekrutmen dan pelatihan karyawan baru yang tidak sedikit.
Dalam beberapa kasus, beban kerja berlebihan terbukti meningkatkan niat karyawan untuk mengundurkan diri.
Namun, beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa faktor beban kerja tidak selalu menjadi penyebab utama. Artinya, setiap perusahaan perlu memahami situasi masing-masing dan mencari cara terbaik untuk mempertahankan talenta muda mereka.
Dengan memahami karakteristik generasi Z dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, perusahaan bisa meminimalkan risiko kehilangan karyawan dan memastikan keberlanjutan bisnis di masa depan.
Stres dan beban kerja
Generasi Z kini menghadapi tantangan besar di dunia kerja, bukan hanya soal gaji, tapi juga tekanan dari lingkungan kerja.
Survei JakPat (dalam Rangga dan Hermiati, 2023) menunjukkan bahwa alasan utama generasi Z keluar dari pekerjaan adalah gaji yang tidak sebanding dengan tugas, budaya kerja yang tidak sehat, beban kerja berlebih, stres, dan kelelahan.
Leave a Reply