Di tengah masa berkabung karena ditinggal sang ibu untuk selamanya, Devi justru harus menghadapi kenyataan bahwa ia di-PHK dari perusahaannya.

“Sebenarnya, sebelum di-PHK, itu aku juga ada masalah internal. Ibu aku meninggal, jadi mungkin itu tiga bulan sebelum di-PHK,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (24/4/2025).

Sebelumnya, Devi sempat mencurahkan hati kepada atasannya tentang kondisi emosionalnya yang belum stabil semenjak kepergian sang ibu.

Atasannya sempat menawarkan untuk mengambil cuti dan beristirahat. Namun, Devi memilih tetap bekerja karena mempertimbangkan adanya potongan gaji jika mengambil cuti.

“Aku sempat curhat perasaan aku ke bosku. Bosku juga menawarkan ambil cuti, cuma kalau hal-hal kayak gitu pasti ada potongan gaji,” jelasnya.

Karena memaksakan diri, performa kerjanya semakin menurun selama berkabung.

Alhasil, ia harus menghadapi PHK karena atasan dan pihak manajemen mulai mempertanyakan performanya di kantor.

“Nah, mungkin aku juga mikirnya waktu di-PHK itu, bosku juga melihat aku performanya turun atau gimana, gitu,” kata Devi.

Meski dia pernah di-PHK sebelumnya, kabar tersebut tetap membuat hati Devi terpukul.

Ia merasa putus asa dan tidak bisa melakukan apa-apa selain merenung.

“Nah, dari situ kayak enggak bisa apa-apa. Makan dulu aja gitu, mikirin plan ke depan gimana,” ujarnya.

Namun, Devi berusaha menghibur dirinya sendiri dengan mencurahkan hati pada orang-orang terdekatnya.

Ia juga sering memberikan kata-kata motivasi kepada dirinya sendiri untuk menguatkan mentalnya.

Ikhlas Menerima Cobaan

Ia percaya bahwa semua cobaan yang diberikan bisa dilalui dengan baik.